Kamis, 04 Februari 2016

My Choices



Halooo teman-teman...
Tak terasa, waktu berjalan begitu cepat ya. Minggu ini adalah minggu terakhir anak-anak kelas 12 belajar di kelas. Minggu depan, mulai tanggal 10 Februari, kita semua udah harus UJIAN PRAKTEK guysss...

Hmm, langsung aja ya, hari ini gw mau ngasih tau tentang pilihan universitas dan jurusan yang mau gw ambil setelah lulus dari sekolah hijau ini.

Jadi begini guys, gw itu suka banget gonta-ganti cita-cita. Waktu SD, pas ditanya guru gw “Mau jadi apa?” gw jawab, “Saya mau jadi presiden pak!” (Pede banget ya gw, hahaha).  Lalu, ketika duduk di bangku SMP, gw punya cita-cita yang lebih tinggi dari langit. Hayoo, bisa tebak gak guys? Hehehe. Cita-cita gw pas SMP itu adalah ‘gw mau kuliah di HARVARD.’ Hmmm, tinggi banget kan cita-cita gw pas SMP... Setelah itu, masuklah gw ke SMA SANUR ini, dan gw mulai menyadari bahwa gw gaboleh terlalu idealis, gw HARUS REALISTIS dalam menentukan masa depan gw sendiri, dan inilah cerita gw pas SMA.....

Pas pertama kali masuk kelas 10, gw tuh pengennn banget jadi Dokter Bedah Plastik. Segala niat dan kerja keras gw upayakan demi tercapainya cita-cita gw itu. Kedua orang tua gw sebenarnya pernah bilang kalo gw ga cocok jadi dokter. Tapi waktu itu, gw tetep ngotot mau masuk FKUI biar bisa jadi dokter bedah plastik yang handal. Keinginan gw itu terus berlanjut sampe gw ikut tes bakat UI pas kelas 10 semester 2 awal.
Dari hasil tes bakat, memang minat gw dalam bidang sosial itu bisa dikatakan kurang. Gw dibilang lebih berminat dalam bidang teknik. Nah, sejak itu, mulailah gw berpikir lagi. Kalau gw masuk teknik, gw mau pilih teknik apa ya?


Hmm, seperti yang kita tahu, ITB terkenal bagus di semua jurusan tekniknya kan. Makanya, gw nyari jurusan teknik di websitenya ITB. Setelah proses pemikiran yang cukup lama, gw memutuskan untuk memilih Teknik Perminyakan saat kuliah nanti. Karena, gw mau bekerja di Industri Migas. Gw tertarik banget sama dunia minyak bumi dan gas alam. Sejak itu sampai kelas 12, tengah semester 1, gw tetep mau masuk jurusan Teknik Perminyakan ITB. Orang tua gw juga sudah mendukung gw kalau gw masuk teknik, apapun jurusannya.

Nah, semakin dekat dengan pendaftaran PTN, gw sebenarnya semakin bingung dengan jurusan yang akan gw pilih. Setelah gw pikir-pikir lagi dengan matang, kayaknya agak susah kalau gw masuk Teknik Perminyakan. Kenapa? Karena tentu saja jurusan Teknik Perminyakan itu kerjanya kerja berat. Jadi bisa dikatakan lebih cocok untuk cowok yang fisiknya lebih kuat dari cewek. Gara-gara itu, gw jadi mencari-cari lagi jurusan teknik yang mau gw pilih.

Saking bingungnya, gw minta saran-saran dari banyak orang. Mulai dari papa mama gw serta temen-temen deket gw di sekolah. Kebanyakan dari mereka menyarankan gw masuk Arsitektur. Hmm, jujur saja (bukannya nyombong ya), gw memang bisa menggambar dari kecil. Gw juga suka disuruh ikut-ikut lomba gambar gitu dan pastinya selalu pulang bawa piala (#asikk). Tapi masalahnya, kok gw kurang tertarik ya kalau masuk jurusan Arsitektur? Ya memang gw gatau Tuhan menghendaki gw masuk di jurusan apa, tapi kan tetep saja sebagai manusia biasa, gw cuma bisa berusaha, berdoa, dan menerima jalan Tuhan (jalan Tuhan pasti jalan yang terbaik, kan?)

Oleh karena itu, gw mempertimbangkan jurusan Arsitektur menjadi pilihan kedua gw. Dan pilihan pertama gw yang akan gw pilih nanti adalah Teknik Elektro karena cita-cita gw tetep mau bekerja di dunia minyak bumi dan gas alam. Gw milih UI jadi pilihan universitas gw satu-satunya.







Gw mau jelasin jurusan yang bakal gw pilih itu secara singkat... 

Logo Arsitektur UI
Teknik Elektro (Electrical Engineering) adalah salah satu bidang ilmu teknik mengenai aplikasi listrik untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Dalam Teknik Elektro ini, akan mempelajari konsep, perancangan, pengembangan, dan juga produksi perangkat listrik dan elektronik yang dibutuhkan oleh masyarakat. Sedangkan Teknik Arsitektur adalah salah satu jurusan ilmu teknik yang memfokuskan pendidikannya pada hal-hal teknis yang menunjang pembentukan atau pengolahan ruang dalam arti luas.  Dalam Teknik Arsitektur ini, dipelajari berbagai macam perencanaan wilayah, struktur bangunan, dan lain-lain yang berhubungan dengan bangunan-bangunan.



Hmm, begitulah cerita tentang jurusan yang akan gw pilih nanti. Tinggal 1 bulan lagi, pendaftaran SNMPTN dibuka. Harus siap-siap nih... J

Kalau menurut kalian, gw cocok di jurusan yang mana?


Xoxo,

Angela



Minggu, 10 Januari 2016

Preparation



Setelah sekian lama tidak ngepost, hari ini selagi mengisi waktu kosong, gw mau share tentang preparation (persiapan) gw.

Sekarang ini, posisi gw udh berada di KELAS 12 SEMESTER 2.

Itu tandanya, UJIAN SUDAH DEKATTTTT!!
Waktu kami anak-anak kelas 12 sudah tidak banyak lagi untuk menyicil semua materi dari kelas 10 sampai kelas 12. Oleh karena itu, kami semua harus membuat cara kami masing-masing dalam mengatur jadwal belajar.

Hmm, sampe detik ini, gw belum sempet untuk me-review semua materi untuk UN dan Ujian Sekolah. Ditambah, gw juga harus belajar untuk seleksi tes masuk perguruan tinggi. Selain itu, masih ada banyak ulangan-ulangan dan try out yang juga harus dilewati di sekolah. Ohiya, minggu depan, tanggal 14 Januari 2016 juga ada sidang paper. Hmm, pokoknya kelas 12 ini kami pasti kenyang deh sama semua ujian.



Kalo belajarnya mepet-mepet hari-H, takutnya nanti hasilnya kurang maksimal. Ditambah dengan nilai try out BTA gw yang juga kurang bagus. Ada banyak teman gw yang nilainya bisa meningkat jauh. Semangat gw pun semakin meningkat.

Oleh sebab itulah, gw berusaha membuat jadwal belajar dan gw bertekat untuk tidak melanggar jadwal itu. Jadi, gw bikin jadwal begini:


  1. Senin : Bahasa Indonesia
  2. Selasa : Bahasa Inggris
  3. Rabu : Matematika
  4. Kamis : Biologi
  5. Jumat : Fisika
  6. Sabtu : Kimia
  7. Minggu : Tes Potensi Akademik


Jadi, meskipun ada ulangan atau tugas lainnya, gw targetkan paling ngga setiap hari gw belajar sekitar 10 soal dari materi yang sudah gw tulis diatas. Tentu saja, gw akan belajar soal UN dan juga SBMPTN. Untungnya di buku cetak yang diterbitkan oleh SMA Sanur sendiri sudah ada paket-paket latihan soal UN. Ditambah juga dengan buku BTA yang banyak latihannya juga. Ditambah lagi, papa juga sudah membelikan 2 buku "Best Seller" di Gramedia yaitu; 1 buku latihan soal UN yang super tebal dan 1 buku latihan SBMPTN yang super duper lebih tebal dari buku UN. Dapet bonus CD juga untuk latihan listening Bahasa Inggris. Untungnya, buku-buku yang papa belikan itu juga dilengkapi dengan pembahasan dan kunci jawaban. Jadi gw kalau ga ngerti cara menjawab soal gw bisa baca dari pembahasan, lalu kalau gw sudah mengerjakan bisa di cek juga jawaban gw bener atau ngga. Nanti yang salah kan bisa liat lagi dari pembahasan.



Ya, begitulah. Ada quote juga yang sering banget kita dengar tapi ini sangat bermakna;





Quote itu mengajarkan kita bahwa banyak-banyak berlatih akan membuat kita semakin sempurna. Mungkin, usaha gw di semester kemarin kurang maksimal. Makanya, di semester kedua ini, gw harus bisa lebih baik lagi. Gw percaya, Tuhan pasti mau membantu orang yang berusaha. Amin


Untuk semua teman-teman seperjuangan gw yang sekarang juga duduk di bangku kelas 12, ayo kita semangat selaluu! Jangan sampai ada penyesalan nantinya. Kata guru gw, kita harus yakin pada diri kita sendiri. Jangan sampai ada orang lain yang mempengaruhi kita.




AYO KITA BERJUANG BERSAMA dan KITA AKAN LULUS BERSAMA! YEAY!



Xoxo,



Angela






Kamis, 22 Oktober 2015

Kreatif Berkreasi



Hai teman-teman semuaaaa...
Pernah melihat gambar animasi?
Menurut kalian, gambar-gambar tersebut bagus ga?

Nah, bagi yang belum tau dan pengen banget bikin gambar-gambar animasi, yuk gw kenalin sama softwarenya...

Ada berbagai macam software yang dapat digunakan untuk membuat gambar animasi. Salah satu contohnya adalah Adobe Flash.  

Pertama-tama gw mau cerita dulu nih. Pas kelas 11 dulu, kami semua dikasih tugas sama guru TIK kami, Pak Robert, untuk membuat gambar animasi. Temanya ditentukan. Tapi kami bebas mengekspresikan tema tersebut ke gambar animasi yang akan kami buat. Waktu itu, gw sih masih pemula banget dalam membuat gambar animasi ini. Jadi gw belajar sendiri dalam membuat gambar animasi dan ternyata, menggunakan software Adobe Flash ini tidak sesulit yang gw bayangkan. Bahkan software ini dapat digunakan dengan sangat mudah.





Adobe Flash merupakan salah satu produk unggulan Adobe Systems.  Dulu, Adobe Flash ini bernama Macromedia Flash.  Flash didesain untuk membuat animasi 2 dimensi dengan sangat mudah sehingga Flash banyak digunakan untuk membangun dan memberikan efek animasi pada website, CD interaktif, presentasi, blog, membuat logo, game, dan sebagainya.

Dalam mengoperasikan Flash, terdapat teknik-teknik membuat animasi yang sangat jelas sehingga memudahkan para pemula yang juga ingin menggunakan software ini untuk membuat gambar animasi. Ada banyak kelebihan dari Adobe Flash ini. Antara lain kode-kode yang digunakan hanya sedikit dan mudah, bisa dihubungkan dengan HTML, PHP, dan juga Database lainnya dengan mudah, serta dapat dikolaborasikan dengan web karena memiliki file output yang sesuai.

Gambar animasi yang sudah selesai memiliki ukuran file yang dapat ditampilkan sesuai keinginan dan dapat disesuaikan dengan ukuran layar. Adobe Flash memiliki banyak fitur-fitur yang dapat meningkatkan kreativitas para penggunanya.


Nah, waktu kelas 11 itu, kami mendapatkan 2 tugas yang memanfaatkan Adobe Flash ini. 
Tugas pertama, kami dikasih tema serangga. Minimal kami harus membuat animasi dari 2 ekor serangga. Sedangkan tugas kedua, kami disuruh membuat animasi text dari nama kami masing-masing.



TUGAS 1 - Tema : Serangga


TUGAS 2 - Text Animation


Nah, itu dia tugas-tugas TIK yang pernah ada di SMA Sanur.
Jadi gimana nih, semakin tertarik kan untuk membuat gambar animasi sendiri?
Silahkan berkreasi...


Xoxo,

Angela




Selasa, 20 Oktober 2015

Kangen Masa SD



Halo teman-teman, hari ini, gw pergi ke SD gw dulu, SD Tarakanita 4 Pluit.
Gw jadi kangen masa-masa SD... hehehe

Berhubung adanya retret guru-guru SMA Sanur, anak-anak SMA semua diliburkan.  Oleh karena itulah, hari ini gw ikut papa mengantar adik gw, Louis untuk pergi ke sekolah. Ternyata, gedung SD gw sudah berubah warna.  Dulu warnanya biru pucat gitu, nah sekarang sudah dicat ulang menjadi warna biru yang lebih fresh. Nah, inilah gambarnya...




Akan tetapi, pemandangan pagi hari tak jauh berbeda dari zaman gw masih duduk di bangku SD dulu. Seperti pada umumnya, anak-anak bermain-main bersama. Ada yang kejar-kejaran, ada yang bermain game dengan gadgetnya, dan banyak permainan-permainan yang biasa dimainkan oleh anak-anak SD. Tapi, gw merasa, SD TarQ 4 jadi lebih bersih daripada yang dulu. Itu semua bisa kita lihat dari kebersihan lapangan dan lorong-lorong di depan kelasnya...




Itulah tempat yang biasa digunakan anak-anak SD bermain. Pelajaran olahraga juga dilaksanakan di lapangan tersebut. Jika kita menyusuri lorong kelas yang ditunjukkan di gambar itu, kita akan menemukan kantin TarQ. Kantin ini digunakan untuk semua unit, dari TK, SD, SMP, sampai dengan SMA. Makanan yang dijual di kantin sangat bervariasi dan tentunya merupakan makanan sehat. Harganya juga masih terjangkau untuk anak sekolah. Setiap jam istirahat dan pulang sekolah, anak-anak pasti akan menyerbu kantin.


Oh iya, hari ini gw bertemu sama teman SD gw yang namanya Maria Hartanto. Maria sekarang sekolah di SMA Tarakanita 2 Pluit.  Sudah lama sekali kami tidak bertemu. Mungkin sejak kelas 6 SD kali ya, sekitar lima setengah tahun yang lalu. Hmm, kami ngobrol, bercerita tentang sekolah kami, lalu juga kami menceritakan pengalaman-pengalaman dan juga cita-cita kami masing-masing. Tak lupa juga, gw berfoto bersama Maria.





Wiii, pokoknya hari ini seru banget deh... Gw juga ketemu teman-teman SD gw lainnya sih, cuman kami tidak sempat ngobrol gara-gara bel sudah berbunyi dan mereka harus masuk ke kelas untuk memulai pelajaran.
Gw jadi ingin mengulang masa lalu, saat kami semua masih polos dan semua terasa bahagia karena tidak ada masalah yang menerpa...


"We didn't realize we were making memories. 
We just knew we were having fun"


Xoxo,

Angela




Jumat, 16 Oktober 2015

Jaipur - The Pink City



Pink!
Itulah warna yang akan kita lihat ketika berkunjung ke Kota Jaipur.
Jaipur merupakan ibukota negara bagian Rajashtan, India.
Kota ini didirikan sejak 18 November 1727.
Gedung-gedung, tembok, dan bangunan-bangunan lainnya semua bernuansa pink.
Pantesan aja, kota Jaipur ini dijuluki "The Pink City"
Nah, gimana sih asal-usul kota ini jadi Pink City?



Sumber : Google Images


Beginilah ceritanya,
Kota Jaipur disulap menjadi kota Pink oleh Maharaja Ram Singh pada tahun 1876 untuk menyambut Raja Edward VII dari Inggris. Maharaja Ram Singh ingin Raja Edward mengenang kota Jaipur.  Oleh karena itu, semua bangunan dicat warna pink. Maharaja memilih warna pink karena melambangkan keramah-tamahan.

Sejak itu, Jaipur dikenal dengan "Pink City" hingga sekarang ini. Jika warna cat sudah memudar, maka pemerintah akan segera memperbaruinya dengan cat baru.

Ternyata, banyak bangunan unik dan megah yang terdapat di kota Jaipur ini.  Salah satu bangunan yang terkenal adalah Hawa Mahal atau Istana Angin. Istana ini dibangun pada tahun 1799. Tentu saja, istana ini juga berwarna pink.  Konon, istana ini dibangun dari batu pasir berwarna merah dan pink. Hawa Mahal mempunyai 953 jendela cantik loh... banyak banget yaa. Jendela itu dulu dipakai para ratu untuk memandangi kota tanpa terlihat dari luar. Selain itu, Hawa Mahal ini tingginya 15 meter dan berbentuk seperti sarang lebah madu. Unik yah!



Hawa Mahal atau Istana Angin


Bagian dalam Istana Hawa Mahal


Selain itu, ada bangunan yang tidak kalah terkenal yaitu, City Palace. Tentu saja, bangunan ini juga berwarna pink. City Palace ini merupakan bangunan tempat keluarga kerajaan tinggal.  Halamannya sangat luas.  Di dalamnya, terdapat museum, galeri seni, peralatan senjata, dan lain-lain yang unik juga.



City Palace


Jadi gimana?  Tertarik untuk mengunjungi Pink City yang sangat menawan ini?
Ayo kita berangkat kesana!!

Xoxo,

Angela


Kamis, 15 Oktober 2015

Gravitasi



Halo teman-teman!
Nah kali ini, gw bakal ngasih gambar bagi teman-teman yang sedang belajar fisika tentang GRAVITASI.  Jadi gambar ini dibuat oleh gw bersama teman gw, Gabby saat kita masih duduk di kelas 11.

Tinggal di klik aja gambarnya...




Selamat belajar teman-teman!

Xoxo,

Angela


Selasa, 13 Oktober 2015

Mari Membaca Buku Sastra



Judul                            : Di Bawah Lindungan Ka’bah
Pengarang                    : Prof. Dr. Haji Abdul Malik Karim Amrullah (Prof. Dr. Hamka)
Tahun Terbit                : 1979
Penerbit                        : Bulan Bintang, Jakarta
Cetakan ke                   : XIV
Kategori                       : Dewasa
Jenis Karangan             : Karya Sastra Indonesia
Bahasa                          : Bahasa Melayu
Alih Bahasa                  : -
Jumlah Halaman           : 80 Halaman
Jumlah Bab                   : 13 bab
Tebal Buku                   : 0,5 cm
Luas Buku                    : 150 cm2

Sinopsis 
Dikisahkan pada tahun 1927, ada seorang anak yang bernama Hamid.  Semasa ia berusia 4 tahun, ayahnya telah meninggal dunia.  Setelah ayahnya wafat, Hamid dan Ibunya masih dalam keadaan miskin melarat.  Rumah tempat Hamid dan Ibunya tinggal hanyalah sebuah rumah kecil yang tua.  Meskipun pada waktu itu Ibu Hamid masih muda, ada dua sampai tiga orang berpangkat yang meminta Ibu Hamid menjadi isterinya, Ibu Hamid tetap menolak dengan perasaan yang sangat terharu.  Hatinya masih belum lupa kepada almarhum Ayah Hamid.  Ibu Hamid berjanji kepada Hamid bahwa ia akan berusaha menyekolahkan Hamid di masa depan.
Setiap pagi, Hamid menjual pisang goreng.  Pada suatu hari, saat Hamid berkeliling lingkungan rumah sekitarnya, ada sebuah rumah besar berpekarangan yang cukup luas.  Rumah itu sudah lama tidak ada penghuninya, karena pemiliknya, seorang Belanda, sudah pulang ke Eropa.  Tiba-tiba, rumah itu diperbaiki kembali, karena telah dibeli oleh seorang saudagar yang bernama Haji Ja’far.
Pada suatu pagi, Hamid melewati rumah itu sambil membawa barang jualannya berupa pisang goreng.  Kemudian ia berseru menawarkan barang dagangannya itu.  Lama-lama tertariklah perempuan yang setengah tua itu hendak memanggil jualan Hamid.  Ternyata, perempuan itu adalah isteri dari Haji Ja’far yang bernama Mak Asiah.  Mak Asiah kemudian menanyakan Hamid tentang bagaimana kondisinya sekarang ini.  Lalau, Mak Asiah meminta Ibu Hamid untuk bertemu dengannya.  Meskipun Ibu Hamid malu-malu dan insyaf atas kerendahan derajatnya, Mak Asiah sama sekali tidak meninggikan dirinya. Bahkan Mak Asiah menganggap Ibu Hamid sebagai saudaranya sendiri.
Sejak saat itu, Hamid pun sangat leluasa untuk datang ke rumah otu.  Ia telah dianggap oleh Haji Ja’far sebagai anaknya sendiri.  Hamid juga mendapatkan seorang adik baru yaitu anak perempuan tunggal Haji Ja’far yang bernama Zainab. 
Pada suatu hari, Hamid menemui ibunya untuk memberitakan kabar gembira.  Haji Ja’far akan menyekolahkan Hamid di sekolah yang sama dengan Zainab.  Hamid dan Ibunya pun sangatlah gembira.  Cita-citanya telah tercapai.  Keesokan paginya, Hamid tidak lagi berjualan pisang goreng, melainkan pergi ke sekolah bersama Zainab.  Zainab sangat takut apabila ia tamat sekolah karena ia harus menjalani masa pingitan.
Saat yang ditakuti itupun datang.  Dengan hati riang bercampur masygul, Hamid terpaksa meninggalkan bangku sekolah.  Riang karena Hamid bisa pergi untuk melanjutkan sekolah keagamaan di Sumatera, masygul karena harus berpisah dengan teman-temannya.  Zainab sendiri, sejak tamat sekolah, hanya tinggal di rumah saja.  Didatangkan baginya guru dari luar untuk mengajarkan berbagai kegiatan yang biasanya dilakukan oleh perempuan seperti mencuci, menggosok, memasak, merenda, dan sebagainya. 
Beberapa bulan kemudian, Hamid mampir mengunjungi rumah Zainab.  Saat bertemu langsung dengan Zainab, Hamid menjadi bingung.  Ia tak tahu berkata apa.  Dahulu, Hamid tak pernah mempedulikan soal cinta.  Tapi, setelah ia besar dan berpisah dengan Zainab, ia merasa sangat kehilangan.  Hamid sering berpikir bahwa sangatlah mustahil apabila Zainab juga akan membalas cintanya, karena, Hamid insyaf bahwa ia hanyalah anak yang ditolong olehnya.  Oleh karena itu, ia memendam rasa cintanya pada Zainab di lubuk hati yang palin dalam.  Tapi, Hamid juga sering berpikir bahwa kemustahilan itulah yang sering kali memupuk cinta. 
Setelah beberapa kemudian, tak disangka, ada sebuah musibah yang menimpa keluarga Zainab.  Ayah Zainab, Haji Ja’far, meninggal dunia.  Belum beberapa lama setelah budiman itu menutup mata, Ibu Hamid terserang penyakit dada.  Setiap hari, Hamid menjaga ibunya yang berbaring sambil memegang tangannya.  Pada suatu saat, Ibu Hamid menegaskan Hamid bahwa Hamid cinta pada Zainab.  Hamid pun masih merasa hal itu sangat mustahil.  Beberapa hari kemudian, Ibu Hamid pun meninggal dunia dan Hamid menjadi sebatang kara.
Sejak ibunya meninggal dunia, Hamid jarang sekali datang ke rumah Zainab.  Pada suatu petang, Hamid diminta Mak Asiah untuk datang ke rumahnya.  Hamid pun bertemu dengan Zainab.  Tapi, lagi-lagi Hamid tidak mampu berkata apa.  Beberapa menit kemudian, Mak Asiah pun datang dan berbicara kepada Hamid.  Mak Asiah ingin menjodohkan Zainab dengan anak dari temannya almarhum Haji Ja’far.  Mak Asiah meminta bantuan Hamid untuk membujuk Zainab agar mau menikah.  Dengan berat hari, Hamid menerima tawaran itu. Ia lalu membujuk Zainab agar mau menikah.  Akan tetapi, Zainab menolak.  Zainab belum mau menikah.  Setelah itu, Hamid pulang.  Di jalan pulang, Hamid merasa badannya seberti terbayang-bayang, dan tanak yang dipijak terasa bergoyang-goyang.
Hamid telah putus asa atas hidupnya.  Kadang-kadang terlintas di dalam hati Hamid hendak membunuh diri.  Karena tidak sanggup menanggung beban hatinya, Hamid memutuskan untuk pergi meninggalkan kampungnya.  Dia meninggalkan Zainab dan dengan diam-diam pergi ke Medan.  Sesampainya di Medan, dia menulis surat kepada Zainab. Dalam suratnya, dia mencurahkan isi hatinya kepada Zainab.  Menerima surat itu, Zainab sangat terpukul dan sedih.  Dari Medan, Hamid melanjutkan perjalanan menuju ke Singapura. Lalu ia mengembara ke Bangkok, berlayar terus memasuki tanah-tanah Hindustan, dan dari Karakhi berlayar menuju ke Basrah, masuk ke Irak, melalui Sahara Nejd dan akhirnya sampailah Hamid di Tanah Suci Mekah.
Sewaktu berada di Tanah Suci Mekah, di bawah lindungan Ka’Bah yang suci, dan terpisah dari pergaulan manusia yang lain, Hamid memohon kepada Tuhan supaya ia bisa bersabar dan berteguh hati dalam menghadapi kehidupan.  Setiap malam, Hamid selalu duduk bertekun di dalam Mesjidil Haram dan memanjatkan doa pada Tuhan. 
Selama ditinggalkan oleh Hamid, hati Zainab menjadi sangat tersiksa.  Dia sering sakit dan semangat hidupnya terasa berkurang menahan rasa rindunya yang mendalam pada Hamid.  Begitu pula Hamid.  Ia selalu gelisah karena menahan beban rindunya kepada Zainab.  Untuk membunuh kerinduannya yang sangat mendalam itu, ia bekerja pada sebuah penginapan milik seorang Syekh.  Sambil bekerja, ia memperdalam ilmu agamanya dengan tekun.
Setahun telah berlalu.  Ketika musim naik Haji, banyak tamu yang menginap di tempat Hamid bekerja.  Di antara para tamu yang akan menunaikan ibadah Haji, Hamid bertemu dengan Saleh, teman Hamid sewaktu bersekolah agama.  Betapa gembiranya Hamid saat bertemu dengan sahabatnya itu.  Selain sebagai teman bermainnya pada masa lalu, istreri Saleh, Rosna, ternyata adalah sahabat Zainab.  Hamid mendapat banyak berita tentang kampungnya dan juga tentang keadaan Zainab.
Dari penuturan Saleh, Hamid mengetahui bahwa Zainab mencintainya juga.  Sejak Hamid meninggalkan Zainab dan kampungnya, Zainab sering sakit-sakitan.  Zainab menderita batin yang sangat mendalam.  Zainab sering bercerita pada Rosna tentang Hamid pada masa lalu.  Zainab mengatakan bahwa ia sangat mencintai Hamid meskipun banyak yang menertawakan ia.  Akhirnya, Zainab tidak jadi menikah dengan pemuda pilihan ibunya itu.  Akan tetapi, orang yang paling dicintainya yaitu Hamid telah pergi entah kemana.  Setiap hari, Zainab selalu menunggu kedatangan Hamid dengan penuh harap.
Mendengar penuturan Saleh tersebut, perasaan Hamid bercampur antara perasaan sedih dan gembira.  Sedih karena Zainab menderita batin dan fisik yaitu menjadi sangat kurus dan kecil. Gembira karena Zainab mencintainya juga.  Artinya, cinta Hamid tidak bertepuk sebelah tangan.  Karena Zainab tidak jadi menikah dengan pemuda pilihan Mak Asiah, besar kemungkinan keinginannya untuk menikah dengan Zainab akan kesampaian.  Kemudian, Hamid berencana akan pulang ke kampung halamannya setelah menunaikan ibadah Haji terlebih dahulu.  Pada saat itu, Hamid merasa lega.  Ia tidak lagi putus asa akan hidupnya. 
Sepuluh hari sebelum menunaikan ibadah Haji, Saleh mengirim surat pada Rosna, isterinya.  Dalam suratnya, ia menceritakan pertemuannya dengan Hamid.  Rosna memberikan surat dari Saleh itu kepada Zainab.  Ketika membaca surat itu, badan Zainab gemetaran.  Betapa gembiranya hati Zainab saat mendengar kabar tersebut.  Orang yang paling dicintainya, yang selama ini tak diketahui dimana keberadaannya, telah ia temukan.  Hatinya pun sangatlah lega dan bahagia.  Semangat hidupnya bangkit kembali dan Zainab ingin segera bertemu dengan orang yang dicintainya itu.  Zainab lalu menulis surat balasan kepada Hamid.  Hamid menerima surat itu dengan penuh sukacita. 
Pada hari yang ke delapan bulan Zu’lhijjah, Hamid akan berangkat untuk menunaikan ibadah Haji.  Semangatnya untuk menunaikan ibadah Haji semakin menggelora agar segera bertemu dengan Zainab.  Walaupun dalam keadaan sakit parah, Hamid tetap bertekun.  Namun setelah beribadah di padang Arafah yang sangat panas, kondisi tubuhnya semakin melemah.  Nafsu makannya menurun dan suhu badannya tinggi.  Ketika berangkat ke Mina, ia tak sadar akan dirinya.  Mukanya pun sangatlah pucat dan badan Hamid sangat lemah.  Karena penyakit Hamid bertambah berat, Saleh mencarikan orang Badui upahan yang biasanya menerima upah untuk mengangkat orang sakit.  Tiba-tiba, seorang Syekh terburu-buru mengantarkan sepucuk surat dari Sumatera.  Setelah dibuka, ternyata surat itu datang dari Rosna.  Muka Saleh dan seorang temannya pun menjadi pucat dan jantungnya berdebar-debar. 
Surat itu menyatakan bahwa Zainab telah wafat dan menceritakan kesabaran Zainab sebelum wafatnya dalam pengharapan menunggu orang yang dicintainya.  Lima hari sebelum meninggal dunia, pagi-pagi sekali Zainab sudah bangun dari tempat tidurnya.  Mukanya lebih jernih dari biasanya.  Dengan senyumannya, Zainab bercerita pada Rosna bahwa ia bermimpi melihat Ka’Bah dan diantara orang-orang yang sedang tawaf, ia melihat Hamid yang sedang melambaikan tangannya memanggil ia.  Setelah hari itu, Zainab tidak lagi banyak bicara.  Dokter juga sudah memeriksa.  Pada malam 9 Zu’lhijjah, panasnya naik dari biasanya.  Kira-kira pukul 2 tengah malam, dipandangnya Rosna dan Mak Asiah tenang-tenang.  Kemudian dilihatnya pula album foto yang ada di atas meja tulisnya.  Saat melihat foto Hamid, jatuhlah dua tetes air mata dari matanya.  Dipeluknya tangan Rosna dan Mak Asiah dan dibawa ke dadanya.  Maka dengan berangsur-angsur laksana lampu kehabisan minyak, berpisahlah badan dengan nyawanya.
Atas desakan Hamid, akhirnya Saleh memberitahukan bahwa Zainab telah meninggal dunia.  Hati Hamid terpukul setelah mendengar kabar buruk tersebut.  Hanya dengan imannya yang kuat, ia masih mampu bertahan hidup.  Keteguhan Hamid untuk menyempurnakan ibadah Haji di Tanah Suci Mekah telah menyebabkan Hamid kehilangan orang yang sangat dicintainya, yaitu Zainab.  Zainab meninggal karena sakit-sakitan menahan rindu dalam pingitan.
Sesampainya di hadapan Ka’Bah, Hamid diangkat dengan tandu oleh orang Badui itu.  Sambil memegang kiswah dengan tangannya yang sangat kurus itu, Hamid memanjatkan doa berulang-ulang.  Setelah itu, suaranya tak terdengar lagi.  Mukanya terbayang suatu cahaya yang jernih dan damai, cahaya keredaan Ilahi.  Di bibirnya terbayang suatu senyuman dan sampailah waktunya.  Lepaslah ia dari tanggapan dunia yang maha berat ini, dengan keizinan Tuhannya, di bawah lindungan Ka’Bah.
Setelah nyata wafatnya, tidak beberapa lama kemudian, orang Badui itu memikul jenazah Hamid ke rumah Syekh.  Orang Badui itu juga mengurusnya lalu membawanya sampai ke kuburan.  Pada hari itu juga, jenazah Hamid dikubur di perkuburan Ma’ala yang masyhur.
Kian lama kian sunyilah Tanah Suci Mekah.  Bukit-bukit yang gundul itu tegak dengan teguhnya laksana pengawal yang menyaksikan dan menjagai orang-orang Haji yang berjalan pulang ke kampungnya masing-masing.
Sehari sebelum meninggalkan Mekah, Saleh dan seorang temannya pergi berziarah ke perkuburan Ma’ala, tempat Hamid dikuburkan.  Di sana, mereka menemukan nisannya.  Pukul 4 sore, Saleh dan temannya itu akan berangkat ke Jedah.  Saleh berlayar dengan kapal yang menuju Mesir bersama temannya itu memecahkan ombak dan gelombang menuju tanah air yang tercinta.


vvv


Pikachu