Siapa yang suka makan roti? Taukah kalian kalau roti itu ternyata berbahaya?
Roti tidak jarang ditemukan di Indonesia. Bisa dibilang, roti merupakan makanan pokok kedua setelah nasi bagi orang-orang Indonesia. Tapi, tahukah kalian semua bahwa mengonsumsi roti terlalu sering dapat mengakibatkan berbagai dampak negatif?
Ide untuk meneliti roti dimulai sejak Bu Patty (guru biologi kami) menjelaskan tentang teknologi pangan. Beliau meminta kami, anak IPA kelas 12 untuk meneliti berbagai makanan yang ternyata berbahaya untuk dikonsumsi. Tentu saja makanan-makanan instan yang sangat mudah untuk didapatkan pasti berbahaya untuk dikonsumsi. Oleh karena itu, terlintas di otak gw untuk meneliti roti yang sering dikonsumsi oleh orang-orang Indonesia, apakah berbahaya atau tidak?
Okayy, jadi sampel gw adalah roti tawar putih (bukan roti gandum yaa). Lalu, gw research berbagai komposisinya dan juga proses pembuatannya. Komposisi roti tawar antara lain tepung terigu, air, gula pasir, lemah reroti, ragi, garam, susu, pengemulsi nabati, dan pengawet kalsium propionat. Tepung terigu di Indonesia ternyata sudah mengalami bleaching alias pemutihan. Oleh karena itulah, roti tawarnya bisa berwarna putih. Tentu saja zat warna putih ini berbahaya bagi tubuh. Tepung jika dikonsumsi akan memberatkan fungsi cerna karena sulit sekali untuk diurai dan dipecah. Tepung dalam jumlah yang sedikit saja membutuhkan minimal tiga kali siklus metabolisme untuk mencernanya. Jika tepung terakumulasi dalam jumlah yang banyak di dalam tubuh, dapat menyebabkan vili (jonjot-jonjot) usus mengalami kerusakan. Bila vili usus rusak, penyerapan nutrisi akan mengalami gangguan yang parah.
Berbeda dengan roti gandum yang mengandung banyak serat, roti tawar putih sudah kehilangan sebagian besar seratnya saat proses pembuatannya. Nutrisi yang terkandung didalamnya juga sudah banyak yang hilang. Nutrisi yang hilang antara lain vitamin B6, asam folat, seng, dan juga kronium. Roti tawar putih juga tidak mengandung enzim apapun yang dibutuhkan pankreas untuk memecah lemak, protein, dan juga karbohidrat.
Kandungan gula dan garam yang terdapat pada roti tawar jika masuk ke dalam tubuh dapat mengganggu kinerja jantung dalam memompa darah. Bila berkelanjutan, akan menyebabkan penyakit gagal jantung. Efek sampingnya antara lain menyebabkan diabetes dan juga penyakit stroke. Efek akhirnya yaitu dapat menyebabkan kematian secara diam-diam.
![]() |
Sumber gambar : http://3.bp.blogspot.com/ |
Roti tawar juga diberi pengawet agar dapat bertahan lama. Seperti yang sudah disebutkan tadi, pengawet roti tawar contohnya adalah kalsium propionat. Kalsium propionat merupakan salah satu senyawa golongan asam propionat yang dapat mencegah tumbuhnya jamur/kapang. Struktur kalsium propionat ini terdiri dari tiga atom karbon yang tidak dapat dimetabolisasi oleh mikroba. Tetapi, menurut peraturan yang dikeluarkan oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.722/MENKES/PER/IX/1988, kalsium propionat termasuk salah satu dari 26 jenis bahan pengawet yang diizinkan pemerintah untuk ditambahkan ke dalam makanan dan minuman tapi dalam jumlah terbatas dan sewajarnya. Jika kalsium propionat yang ditambahkan ke dalam roti berlebihan jumlahnya, dapat menimbulkan efek negatif juga seperti migrain (sakit kepala sebelah), merasa lelah dan lemas, tidak bisa tidur, dan juga bisa menyebabkan penyakit ADD (Attention Deficit Disorder) yaitu penyakit hilangnya konsentrasi.
Nah, ternyata banyak dampak negatif dalam mengonsumsi roti kan. Tips dari gw, jangan mengonsumsi roti tawar putih terlalu sering, apalagi jika dikonsumsi setiap hari dan dalam jumlah yang besar. Itu bisa merusak kesehatan. Ada pepatah mengatakan
'Lebih baik mencegah daripada mengobati'
Jadi, lebih baik kita membatasi jumlah konsumsi roti daripada malah menimbulkan dampak negatif. Mengonsumsi roti juga harus diimbangi makanan lainnya sehingga kebutuhan gizi tubuh tetap tercukupi. Mau tau makanan-makanan lain yang paling berbahaya di dunia? Klik disini
Sekian dan terima kasih ^_^
Xoxo,
Angela
Tidak ada komentar:
Posting Komentar