Kamis, 08 Oktober 2015

Retret 2015



         Halo teman-teman.  Kali ini, gw bakal cerita tentang retret SMA Santa Ursula 2015.


Tanggal 5 sampai 7 Oktober 2015, sekolahku mengadakan retret.  Aku dan teman-temanku mengikuti retret di Rumah Retret Puri Asih, Bogor.  Tempat retretnya bersih dan bagus.  Aku pun menjadi semangat untuk mengikuti retret ini.  Semua kegiatan juga tepat waktu sesuai dengan jadwal yang sudah dibuat.

Nah, ini bonus foto Rumah Retret Puri Asih... bersih kan tempatnya?



Retret ini bertemakan “The World I have is in God”, berjalan bersama Tuhan dalam memillih pilihan hidup di masa depan.  Tema retret tersebut diambil dari Markus 8:36-37.  Selama retret, banyak pertanyaan-pertanyaan sederhana yang sulit untuk dijawab.  Salah satunya adalah apa yang menjadi mutiara terindah atau harta yang terpenting dalam hidup kita berdasarkan landasan tema retret ini.

Bagian retret yang paling berkesan bagi diriku adalah saat sharing bersama.  Di momen itu, kami sekelas diminta untuk membagikan cerita tentang ketakutan apa saja yang dialami dalam hidup, tantangan eksternal yang ada dalam hidup, dan juga seberapa dekatkah kami masing-masing dengan Tuhan.  Aku mendengar cerita-cerita teman-temanku.  Aku pun juga ikut bercerita ketika tiba giliranku.  

Seusai bercerita, aku mulai berpikir.  Aku harus bisa menghadapi semua ketakutanku itu.  Tapi tetap saja, semua itu tidak terjawab hingga keesokan harinya.  Lalu, saat sesi terakhir retret sebelum kami pulang kembali ke Jakarta, kak Ollyn selaku pembimbing retret kami, menjelaskan banyak hal yang membuat aku mulai sadar. 

Mengapa aku harus takut akan suatu hal yang belum pernah terjadi?

Iya ya.  Selama ini aku terlalu bodoh.  Seharusnya aku yakin dan optimis.  Lalu, akupun mulai mengubah pikiranku.  Bagaimana caranya agar aku bisa menggapai impianku itu?  Tentu saja, aku harus bekerja keras dan tetap tidak boleh meninggalkan Tuhan.  Aku percaya akan Tuhan yang selalu melindungiku dari bahaya dan juga selalu membimbingku untuk melakukan sesuatu yang benar.  Aku juga percaya bahwa Tuhan tidak akan menjerumuskanku.

Dari retret ini, aku juga disadarkan akan betapa pentingnya Perayaan Ekaristi.  Aku bukan anak yang sangat religius.  Aku juga jarang ke gereja karena terlalu sibuk dengan sekolah.  Kami sekeluarga juga lebih sering datang terlambat ketika pergi ke gereja dan tidak mengikuti Perayaan Ekaristi sampai selesai.  Tapi, dari film yang ditampilkan oleh kak Ollyn, aku baru menyadari makna dari Perayaan Ekaristi itu.  Lalu, ketika pulang retret dan sampai ke rumah, aku langsung menceritakan hal tersebut kepada ayah dan ibuku.  Aku berharap mereka juga mulai sadar akan betapa berharganya dan betapa indahnya sebuah Perayaan Ekaristi.  Aku juga berharap mulai sekarang keluarga kami bisa lebih sering ke gereja walaupun waktu bersama yang kami miliki hanyalah sedikit dan kami bisa lebih mendekatkan diri pada Tuhan.

Aku sangat senang.  Retret ini adalah retret pertama yang bisa menyadarkanku akan banyak hal yang belum kuketahui sebelumnya.  Biasanya, aku tidak pernah mendapatkan sesuatu yang berarti dari retret-retret yang sudah pernah aku ikuti.  Ini merupakan sebuah kenangan indah dalam hidupku.  Aku harap semoga hidupku di masa depan bisa lebih baik lagi.  Aku juga berharap, teman-temanku juga bisa meraih impiannya masing-masing di masa depan nanti.  Tuhan memberkati.

- Angela-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pikachu